KIMIA ORGANIK 2


Mekanisme Substitusi Nukleofilik SN1
Reaksi SN1

Reaksi SN1 adalah reaksi substitusi dalam kimia organik. SN1 merupakan singkatan dari substitusi nukleofil dan "1" dimana mempunyai arti bahwa pada tahap penetapan laju reaksi ini adalah reaksi molekul tunggal. Reaksi substitusi melibatkan sebuah zat karbokation dan biasanya terjadi pada reaksi alkil halide  tersier, atau dalam keadaan asam yang kuat, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dengan alkil halida primer, reaksi alternatif SN2 akan  terjadi. Dalam kimia organik, SN1 dirujuk sebagai mekanisme disosiatif.

Pada reaksi SN1 berjalan melalui dua tahap berbeda dengan reaksi SN2 yang cuman melalui 1 tahap. Tahap penetapan laju reaksi terjadi pada tahap pertama, oleh karena itu laju reaksi dari keseluruhan reaksi secara umum sama dengan laju pembentukan karbokation dan tidak melibatkan konsentrasi nukleofil. Kenukleofilikan tidak menjadi faktor kelajuan reaksi dan laju keseluruhan reaksi hanya bergantung pada konsentarsi pereaksi.

Mekanisme reaksi
Pada reaksi SN1 antara molekul A dan nukleofil B memiliki tiga tahapan:
1.   Pembentukan sebuah karbokation  dari molekul A dengan pemisahan lepas dari karbon pada tahap ini berjalan dengan lambat dan reversibel 
2.   Serangan nukleofilik molekul B bereaksi dengan molekul A. Jika nukleofil tersebut adalah molekul netral (contoh: pelarut),maka  tahap ketiga akan diperlukan agar reaksi ini dapat selesai. Jika pelarut yang digunakan  adalah air, maka akan menghasilkan  zat ion oksonium.
3.   Deprotonasi Penyingkiran proton pada nukleofil yang terprotonasi  oleh ion ataupun molekul di sekitar.



Ciri-ciri suatu reaksi yang berjalan melalui mekanisme SN1
  • Kecepatan reaksinya tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. Tahap penentu kecepatan reaksi adalah tahap pertama di mana nukleofil tidak terlibat
  • Jika karbon pembawa gugus pergi itu bersifat kiral, pada reaksi akan hilang aktivitas optik karena terjadi rasemik. Pada ion karbonium, hanya ada a gugus yang terikat pada karbon positif.Oleh  karena itu, karbon positif mempunyai hibridisasi sp2 dan berbentuk planar. Nukleofil mempunyai dua arah penyerangan, yaitu dari depan dan dari belakang. Dan kesempatan ini masing-masing mempunyai peluang 50 %. Jadi hasilnya adalah rasemit. Misalnya, reaksi (S)-3-bromo-3-metilheksana dengan air menghasilkan alkohol rasemik. 






Permasalahan :
11.      Telah diketahui bahwa yang mempengaruhi laju reaksi dari SN1 adalah konsentrasi       pereaksinya saja. Mengapa demikian ?
22.     Mengapa pada reaksi SN1 hanya terjadi pada  alkil halida  tersier ?
33.    Mengapa pada reaksi SN1 pada saat pembentukan karbokation reaksi berjalan lambat ?

Komentar

  1. Halo risa, saya Dewi Mariana Elisabeth Lubis (A1C118029) ingin memberi komentar sedikit dari isi blog anda, menurut saya permasalahan nomor 1 sudah sesuai dengan apa yang di jabarkan dalam blog sehingga disini saya ingin sedikit membantu saudara untuk mendapatkan jawabannya
    Menurut literatur yang saya baca, Laju reaksi SN1 tidak dipengaruhi oleh konsentrasi nukleofl, tetapi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. Hal ini disebabkan karena sangat cepatnyareaksi antara karbokation dan nukleofl dengan konsentrasi karbokation yangsangat kecil. Reaksi yang cepat antara karbokation dan nukleofl ini hanya terjadibila karbokation tersebut dapat terbentuk. Karena itu laju keseluruhan dari reaksi SN1 ditentukan sepenuhnya oleh cepatnya ionisasi alkil halida R-X membentuk karbokation R+. Tahap ionisasi ini adalah tahap yang berlangsung lambat dalamreaksi secara keseluruhan dan merupakan tahap penentu laju reaksi.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Hallo Risa perkenalkan nama saya Susilawati (A1C118091) saya akan mencoba bantu menjawab permasalahan nomor 2 yang sudah anda papar kan di atas, mengapa reaksi SN1 hanya terjadi pada alkil Halida tersier, karena alkil halida tersier itu tidak mengalami mekanisme SN2 karena adanya rintangan sterik yang mengelilingi gugus karbon yang mengikat langsung gugus pergi jadi sebaliknya alkil Halida tersier itu mengalami mekanisme SN1 secara umum reaksi sn1 yang nukleofilikny merupakan basa yang sangat lemah seperti H2O dan C2H5OH itu di reaksi kan dengan alkil Halida tersier maka akan terbentuk prodak substitusi, karena H2O dan etanol juga di gunakan sebagai pelarut maka reaksi SN1 ini di sebut juga dengan reaksi solvolisi atau penguraian oleh pelarut.

    Semoga membantu temimakasih.

    BalasHapus
  3. Hallo Risa, saya Kelantan (A1C118023) akan menanggapi permasalahan no.3
    Pada dasarnya reaksi SN1 ini molekul yang terlibat dalam reaksi ada 2, yaitu alkil halida dan nukleofil. Pada reaksi SN1 saat pembentukan karbokation reaksi berjalan lambat dikarenakan pada tahap pertama reaksi yang terlibat hanya alkil halidanya saja sedangkan nukleofilnya bersifat netral atau tidak ikut bereaksi pada tahap pertama.

    Semoga membantu, terimakasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIMIA ORGANIK 2

Kimia Organik 2