Kimia Organik 2
Pembentukan dan Sifat-Sifat Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan
gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry
(donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam
karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama
lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam larutan Asam
karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi
H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam
asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek
(atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida.
Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat
pada minyak hewan dan tumbuhan.
Struktur umum asam karboksilat
Sifat – Sifat Asam Karboksilat
1.
Sifat fisik
a.
Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi
daripada senyawa organik golongan lain yang berat molekulnya sebanding. . Hal ini karena terjadinya ikatan hidrogen antar molekul.
b.
Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar
daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton yang berat molekulnya sebanding.
c. Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring
dengan meningkatnya berat molekul.
d.
Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut
sempurna dalam air.
e.
Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon rendah
mempunyai bau asam, sedangkan jumlah atom karbon empat hingga delapan berupa
cairan tidak berwarna yang mempunyai bau yang sangat tidak enak.
2.
Sifat kimia
a.
Reaksi dengan Basa
Asam
karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Contoh :
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya,
semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format,
HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam
natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
b.
Reaksi dengan Amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan
air.
Contoh :
c.
Dekarboksilasi
Pada
suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Contoh :
Contoh :
d.
Halogenasi
Asam
karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam
trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh :
Contoh :
e.
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester.
Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Pembentukan Asam Karboksilat
1.
Oksidasi Alkohol Primer dan Aldehida
2.
Oksidasi Alkena RCH=HR dan R2C =CHR
3.
Oksidasi Gugus Alkil pada Cincin Benzena
Seberapa panjang pun gugus alkil, akan di
degradasi menjadi gugus karboksilat benzoate.
4.
Karbonasi Pereaksi Gridnard
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter,
kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh :
5.
Hidrolisis senyawa Nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam
akan membentuk asam karboksilat.
Contoh :
Permasalahan
1. Pada pembentukan asam karboksilat yaitu dengan
oksidasi alcohol primer dan aldehida. Mengapa pada oksidasi alcohol primer
menggunakan oksidator kuat sedangkan pada aldehida menggunakan oksidator lemah
?
2. Mengapa asam karboksilat mempunyai titik didih lebih
tinggi daripada senyawa organik golongan lain ?
3. Pada sifat kimia asama karboksilat yaitu
reaksi dengan basa semakin panjang rantai alkil nya semakin lemah asamnya. Bagaimana
jika rantai alkil nya bercabang ?










Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHalo risa saya SUSILAWATI (A1C118091) akan menjawab pemasalahan no 2 dari saudari risa menurut saya, Hal tersebut terjadi karena asam karboksilat memiliki dua ikatan hidrogen, sedangkan alkohol hanya punya satu ikatan hidrogen.
BalasHapussemoga membatu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaiklah risa, saya khusnul khotimah (039) akan mencoba menjawab permasalahan no 3. Semakin panjang rantai alkil pada asam alkanoat maka akan semakin lemah asamnya. Dan jika ada cabang pada alkilnya maka akan semakin lemah lagi asamnya
BalasHapus1. WISLIANA (A1C118060)
BalasHapusKetika alkohol primer dikonversi menjadi asam karboksilat , atom karbon terminal meningkatkan keadaan oksidasi empat. Oksidator yang mampu melakukan operasi ini dalam molekul organik kompleks, yang menampilkan gugus fungsi sensitif-oksidasi lainnya, harus memiliki selektivitas substansial atau oksifator yang kuat supaya bisa melanjutkan oksidasi ke tahap asam karboksilat tidak berhenti pada aldehod. Oksidan yang paling umum adalah kalium permanganat (KMnO 4 ), reagen Jones , PCC dalam DMF , oksidasi Heyns, ruthenium tetroxide (RuO 4 ) dan TEMPO .
Oksidasi alkohol primer dapat menghasilkan aldehid dan asam karboksilat. Namun, jika digunakan oksidator lemah, alkohol hanya akan dioksidasi menjadi aldehid.
Oksidasi Aldehid cukup mudah dan dapat dicapai dengan oksidator yang sangat halus (lemah) seperti oksida perak (Ag2O). Perak oksida adalah oksidan yang sangat halus yang sangat selektif untuk aldehida. Fungsi lain TIDAK AKAN dioksidasi oleh Ag2O . Tentu saja, oksidan yang lebih kuat (KMnO4, K2Cr2O7) yang melakukan oksidasi fungsi lain, akan mengoksidasi aldehida juga menjadi asam karboksilat.